twitter

Pages

Jumat, 21 Februari 2020

Praktik Food Technology Applications di Kitchen Graha Tristar Bersama Chef Rachma


Mahasiswa Culinary Class Diajarkan Buat Bumbu Pecel untuk Buka Home Industry yang Janjikan Keuntungan


MAHASISWA Culinary (C2) Akpar Majapahit terakreditasi A Kelas Siang, kembali belajar Food Technology bersama  Dosen Pengajar Food Technology Applications Tristar Group, Chef Rachma Nur Devianti S.TP., M.MPar. Pada tatap muka kali ini, mahasiswa diajarkan teknik membuat Bumbu Pecel. Praktik masak tersebut dihelat di Kitchen Modern C1, Lantai 3 Graha Tristar Jl. Raya Jemursari No. 244 Surabaya, Senin (17/02/2020) siang.

Menurut Chef Rachma, tujuan mahasiswa Culinary Class praktik membuat Bumbu Pecel ini diarahkan untuk buka usaha skala rumahan (home industry). Pasalnya, dengan membekali pengetahuan seputar Food Technology Application sejak dini maka mahasiswa bisa mengerti alur proses memasak, sejak bahan mentah, diolah menjadi produk setengah jadi hingga dimasak lebih lanjut di kitchen, sebelum makanan itu disajikan di meja.  


Anda sah-sah saja jika mengadopsi Bumbu Pecel khas Blitar yang warnanya lebih cerah karena menggunakan gula aren, sedangkan kalau membuat Bumbu Pecel khas Madiun ciri sambalnya lebih gelap karena memanfaatkan gula kelapa sebagai campuran bahannya.

Selain dibekali cara membuat Bumbu Pecel dan aplikasinya pada makanan, mahasiswa Culinary Class juga telah diajarkan teknik membuat Sambal Ikan Asin, Mini Kekian dan Chicken Nugget Industri. Dalam praktik ini, Bumbu Pecel dikemas dalam wadah plastik dengan ukuran 200 gram per pack-nya. Bumbu Pecel tanpa bahan pengawet makanan ini bisa bertahan 3-4 minggu di tempat penyimpanan.

Rencananya, mahasiswa Culinary Class Akpar Majapahit Kelas Pagi maupun Kelas Siang masih kami bekali satu materi lagi yakni teknik membuat Meat Ball (Ekonomis), yang akan dihelat Senin (24/02/2020), pekan depan,” terang Chef Rachma.

Lima materi yang diajarkan tersebut memang layak dimanfaatkan untuk buka usaha skala rumahan (home industry) karena peluang pasarnya selain masih terbuka lebar, juga menjanjikan keuntungan yang tidak sedikit.

Sebagai ilustrasi, Anda bisa bercermin pada Kisah Sukses Sambal Bu Rudy Surabaya, yang menawarkan aneka kreasi sambal dalam kemasan atau belajar dari Kisah Sukses Krupuk Udang Ny Giok dan Ny Siok dari Sidoarjo.

Sekarang kembali ke materi praktik Bumbu Pecel. Chef Rachma mengatakan, bahan yang dibutuhkan untuk membuat Bumbu Pecel antara lain peanut, palm sugar, red chili, hot chili, garlic, kencur, kaffir lime leaf, salt, tamarind water, daun bayam, kangkung, kecambah (taoge) kacang hijau, tahu dan kerupuk. Untuk menjaga kualitas produk, maka bahan yang disiapkan pun harus berkelas.

Sementara itu demi memudahkan pekerjaan di kitchen, 17 mahasiswa yang hadir siang itu dibagi dua kelompok kerja. Mereka ditugasi Chef Rachma menyiapkan bahan membuat Bumbu Pecel, memotong daun bayam dan kangkung lalu mencucinya sampai bersih. Begitu juga kecambah yang sudah dibersihkan juga dicuci dengan air bersih.

Baik daun bayam, kangkung maupun kecambah yang sudah dibersihkan kemudian direbus –satu persatu-- hanya beberapa menit agar tidak sampai overcooking kemudian sayuran tersebut sudah diangkat dan ditaruh diwadah yang tersedia. Sedangkan tahu yang sudah dipotong dengan ketebalan setengah centimeter lalu dibumbui dengan salt & pepper sebelum digoreng sampai matang.

Pekerjaan selanjutnya adalah menyiapkan bahan untuk Bumbu Pecel. Kacang tanah yang sudah dibersihkan kulit dan kotoran lainnya lalu digoreng dengan api kecil sampai matang. Saat menggoreng kacang tanah, usahakan agar tidak sampai gosong karena berpengaruh terhadap kualitas rasa bumbu kacangnya.

Untuk mempercepat proses pembuatan Bumbu Pecel, palm sugar (gula merah), garlic (bawang putih) maupun kencur  diiris tipis agar memudahkan proses blender-nya. Saat menghaluskan Bumbu Pecel, maka kacang tanah (sudah matang) di-blender jadi satu bersama red chili (sudah dibersihkan bijinya), hot chili, palm sugar, garlic, kencur, kaffir lime leaf (yang sudah dibuang tulang tengah daunnya), salt dan tamarind water.

Dalam aplikasinya, Bumbu Pecel diguyurkan diatas nasi putih yang sudah dilengkapi aneka sayuran (kecambah, daun bayam, kangkung, daun ketela rambat atau bunga turi), laqlu ditaburi irisan mentimun, biji lamtoro dan daun kemangi.


Sedangkan lauk pauknya bisa berupa tahu + tempe goreng, perkedel jagung, telur ceplok, telur dadar atau empal goreng dan rempeyek (bisa disubstitusi dengan kerupuk). Hidangan khas Nasi Pecel atau biasa disebut Indonesian Traditional Salad ini sangat populer di daerah Jatim dan Jateng.

Menu yang satu ini biasanya dikonsumsi masyarakat untuk sarapan pagi (breakfast). Penyajian Nasi Pecel seperti ini bisa dengan mudah Anda temui di warung-warung kaki lima maupun restoran di seluruh sudut kota Surabaya.

Anda tertarik aneka kegiatan mahasiswa Culinary Class dan ingin menjadi bagian dari civitas akademika Akpar Majapahit (Tristar Group), silakan datang langsung ke Graha Tristar Jl Raya Jemursari 244 Surabaya, Telp. (031) 8433224-25, 081 330 350 822, 0812 3375 2227 (WA) atau 0813 5786 6283 (WA), sekarang juga. (ahn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar