Mahasiswa Pastry (P2)
Kelas Pagi Antusias Buat Lapis Beras, Terang Bulan, Lemper dan Sosis Solo
PADA tatap muka hari kedua, Selasa (19/11/2019) pagi, sekitar 18-an mahasiswa Pastry (P2)
Akpar Majapahit terakreditasi A Kelas Pagi yang diasuh Dosen Pengajar Pastry Chef Upi
Palupi, praktik membuat Lapis Beras, Terang Bulan, Lemper dan Sosis Solo di
Kitchen Pastry 2, Lantai 2 Graha Tristar
Jl. Raya Jemursari No. 244 Surabaya.
Praktik membuat Lapis Beras, Terang Bulan, Lemper dan Sosis Solo tersebut merupakan materi praktik pengolahan kue tradisional yang wajib dilakoni mahasiswa Pastry Class Akpar Majapahit, setelah sebelumnya mereka diajarkan tentang teknik pengolahan adonan berlapis –Croissant, Danish dan Puff Pastry— di Kitchen Pastry 2.
Dari empat resep menu
kue tradisional yang diajarkan kepada anak didiknya, ternyata teknik membuat Sosis
Solo paling menyita perhatian mahasiswa terutama dari sisi cara membuat kulit Sosis
Solo yang mirip Lumpia Semarang.
Bahan untuk membuat
kulit (skin) Sosis Solo adalah egg. coconut
milk (kara) salt, medium flour dan water. Sedangkan untuk membuat filling-nya terdiri dari shallot,
garlic, chicken breast (boil & serrated), coconut milk (kara), coriander,
cumin, salt dan sugar. Bahan tambahan berikutnya berupa cooking oil (1 liter) dan
egg (3 butir). Kedua bahan itu disiapkan jelang Sosis Solo itu digoreng di atas
pan fry (wajan).
Selain Sosis Solo,
yang menarik perhatian mahasiswa adalah teknik membuat Terang Bulan yang adonannya
(tanpa yeast) mesti didiamkan lebih
dulu selama 60 menitan dan untuk mencetaknya dengan memanfaatkan tiga cetakan
berbeda.
”Cetakan Terang Bulan
kecil berdiameter 13-14 cm, sedangkan cetakan yang medium berukuran 17-18 cm
dan cetakan Terang Bulan untuk usaha komersial rata-rata berdiameter di atas 20
cm atau sekitar 22-25 cm,” terang Chef
Upi di dampingi asistennya, Dwi Mei Retnowati di Kitchen Pastry (P2), kemarin.
Chef Upi Palupi juga mengapresiasi antusiasme mahasiswa
Pastry Class yang kebagian job
membuat Lemper dan Lapis Beras. Dari empat jenis kue tradisional yang
dipraktikkan mahasiswa, dua jenis jajan pasar pertama, yakini Sosis Solo dan
Lemper masuk kelompok kue tradisional yang berasa gurih (savoury taste), sedangkan Lapis Beras dan Terang Bulan termasuk kue
tradisional yang rasanya manis (sweet
taste).
Masih menurut Chef Upi, teknik pengolahan kue tradisional
Indonesia ini diajarkan kepada mahasiswa Pstry Class sejak Senin (18/11/2019)
lalu, di Kitchen Pastry 2, Lantai 2, Graha Tristar Jl. Raya Jemursari No. 244
Surabaya. Pada pertemuan hari pertama itu, dirinya menggelar baking demo membuat Martabak Telur.
Diakui
Chef Upi, jika teknik pengolahan kue
tradisional Indonesia memang sedikit ribet dibandingkan dengan kue modern
kekinian yang dipelajari mahasiswa sebelumnya, mulai Bread, Cup Cake, Pie, Tartlet,
Muffin dan terakhir Produk Adonan
Berlapis seperti Croissant, Danish dan Puff Pastry.
Namun
demikian jika Anda tertarik untuk melestarikan kue tradisional (aneka jajanan
pasar) ini –karena memang banyak dijual di pasar-pasar tradisional— juga tidak
ada salahnya, mengingat eksistensi jajan pasar belakangan malah naik daun.
Jajan
pasar sekarang mulai banyak disajikan di hotel-hotel berbintang, saat sarapan (breakpast) secara prasmanan, makan siang
(lunch) hingga jamuan makan malam (dinner) dan jajan pasar pun kini
bersanding sejajar dengan kue-kue modern kekinian yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar