twitter

Pages

Rabu, 13 November 2019

Dari Perhelatan Cooking Demo Olahan Poultry II di Kitchen Culinary Tristar Samator


Chef Yanuar Kadaryanto Persembahkan Beggar’s Chicken untuk Mahasiswa Culinary Art Kelas A dan C

 
SEKITAR 30-an mahasiswa Culinary Art Kelas A dan C mengikuti gelaran demo masak Beggar’s Chicken (Ayam Pengemis) di Kitchen Culinary Tristar Samator (Trestelle Accademia Culinaria) Sky Suites-SOHO Samator Jl. Raya Kedungbaruk No. 26-28 Surabaya, Jumat (08/11/2019). Demo masak bersama Dosen Pengajar Culinary Art Chef Yanuar Kadaryanto itu dihelat dalam dua sesi, yakni sesi pagi dan sesi siang.

Dalam pengantarnya sebelum beraksi di Kitchen Modern Tristar Samator, Chef Yanuar mengatakan, menurut historisnya di Negeri Tirai Bambu Tiongkok, menu Beggar’s Chicken (Ayam Pengemis) itu mengisahkan seorang pengemis yang ketahuan tengah mencuri ayam kemudian melempar hasil curiannya ke kubangan air yang berlumpur.

Setelah lolos dari kejaran warga, pengemis yang kelaparan itu mencari hasil curiannya sekalipun harus mencarinya di kubangan penuh lumpur. Singkat cerita, ayam yang penuh lumpur itu kemudian dibakar bersama lumpurnya. Ternyata, setelah dibersihkan lumpur dan bulu-bulunya, daging ayam yang sudah matang itu rasanya beda banget dengan yang biasa dimasaknya.

Berangkat dari cerita rakyat Tiongkok itulah, Dosen Pengajar Culinary Art Kelas A dan C tersebut, ingin mengaplikasikan kembali masakan yang nama keren-nya Beggar’s Chicken (Ayam Pengemis), dengan tampilan kekinian dan cita rasa yang menggoda selera makan tentunya.

”Salah satu masakan Chinese Food legendaris ini sengaja saya masak ulang untuk mengingatkan kembali masa keemasan menu Beggar’s Chicken, ketika saya masih nge-chef di Shang-ri La Hotel Surabaya Jl. Mayjen Sungkono sekitar 17-18  tahun silam,” kenang Chef Yanuar kepada kru www.culinarynews.info di ruang kerjanya, akhir pekan lalu.

Untuk masak Beggar’s Chicken, bahan  yang dibutuhkan antara lain chicken utuh (satu ekor ayam pejantan yang sudah dibersihkan isi dan bulunya) dan daun teratai (untuk pembungkis diganti daun pisang).

Pekerjaan pertama, membuat adonan sampai kalis lalu di-roll (dough) dengan ketebalan sekitar 8-10 mm. Bahan untuk membuat dough sendiri terdiri dari bread flour (tepung terigu), salt, oil (minyak goreng), water, sesame oil (minyak wijen), salt, sweet soy sauce (kecap manis), mushroom soy sauce, oil, daun bawang dan jahe

Pekerjaan berikutnya adalah membuat filling, yang bahannya meliputi daging ayam dipotong kotak-kotak kecil, potongan kecil-kecil jamur Hioko, Szechuan preserved vegetable, potongan jahe seukuran 1-2 cm, bawang putih, daung bawang, telur, maizena, oyster sauce, soy sauce dan seasoning.

Olahan filling yang sudah jadi dimasukkan ke dalam perut ayam, kemudian ayam utuh tersebut dibungkus daun pisang (penggantinya daun teratai), kemudian dilapisi dengan adonan dough sampai semua bagian ayam terbungkus penuh, baru ayam itu di-bake pada suhu 200 *C selama 1,5 jam.

Masih menurut Chef Yanuar, dough itu sendiri berfungsi sebagai peggantinya lumpur, sedangkan daun pisang selain untuk membungkus agar filling-nya tidak sampai bocor juga memberi aroma harum yang khas usai proses pengovenan.

Setelah semua tahapan dijalani hingga proses pengovenan selesai 1,5 jam, Beggar’s Chicken itu diambil dari mesin oven dan siap untuk di-plating di atas piring besar agar tampilannya cantik dan menarik ketika disajikan di meja makan. Selanjutnya mahasiswa Culinary Art Kelas A (sesi pagi) dan Kelas C (sesi siang) dipersilakan mencicipi menu Beggar’s Chicken yang lezat persembahan dari Chef Yanuar Kadaryanto.

Anda tertarik kegiatan mahasiswa Culinary Art dan ingin menjadi bagian dari civitas akademika Tristar Samator (Tristar Group), silakan datang langsung ke Graha Tristar Jl. Raya Jemursari 244 Surabaya, Telp. (031) 8433224-25, 081 330 350 822, 0812 3375 2227 (WA) atau 0813 5786 6283 (WA), sekarang juga. (ahn)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar