Kenalkan Masakan Khas
Madura, Chef Yanuar Kadaryanto Persembahkan Bebek Songkem yang Lezat
TERKAIT dengan materi praktik
Indonesian Traditional Food (Indonesian II), maka pada gelaran Cooking Demo, Kamis (14/11/2019), pekan
lalu, Dosen Culinary Art Tristar Samator Chef Yanuar Kadaryanto tampil
percaya diri saat menghelat demo masak Bebek Songkem, salah satu masakan khas
dari Pulau Madura.
Demo
masak Bebek Songkem di Kitchen Culinary Tristar Samator (Trestelle
Accademia Culinaria) Sky Suites-SOHO Samator Jl. Raya Kedungbaruk No. 26-28
Surabaya, dihadiri 30-an mahasiswa Culinary Art Kelas A dan Kelas C. Demo
masak tersebut dihelat dalam dua sesi, yakni sesi pagi dan sesi siang.
Dalam
kata pengantarnya sebelum beraksi di Kitchen Modern Tristar Samator, Chef
Yanuar mengatakan, sebagai salah satu menu masakan khas dari Madura,
popularitas Bebek Songkem tidak kalah
dengan Bebek Sinjay. Dengan tampilan
yang berbeda saat disajikan di meja makan, Bebek
Songkem punya penggemar fanatik dari kalangan pecinta kuliner Nusantara.
Kelezatan
Bebek Songkem dengan ciri khas dagingnya
yang empuk dan cita rasa pedas memang tidak ada duanya. Bebek Songkem yang disajikan lengkap dengan nasi putih berikut minuman
pendampingnya, cocok jika disantap bersama 3-4 orang per paketnya terutama
untuk menemati agenda makan siang (lunch).
”Dalam
kesempatan kali ini, saya ingin mengenalkan salah satu masakan unggulan dari
Madura, yakni Bebek Songkem di
hadapan mahasiswa Culinary Art Kelas
A dan C dalam sebuah gelaran cooking demo
yang berkesan,” ujar Chef Yanuar Kadaryanto
kepada kru www.culinarynews.info di ruang kerjanya, Kamis (14/11/2019)
siang.
Untuk
memasak Bebek Songkem, bahan yang
dibutuhkan antara lain bebek utuh (satu ekor bebek yang sudah dibersihkan isi
dan bulunya), cabai rawit, bawang putih, garam, gula, minyak goreng, perisa
bakar, daun pisang dan aluminium foil
sebagai pembungkusnya saat di-bake
pada suhu 180 *C selama 60 menitan.
Pekerjaan
pertama, bebek utuh dibakar lebih dulu hingga setengah matang dan bulu-bulu
halus yang masih menempel di daging dibersihkan. Selanjutnya bebek tersebut di-blonyohi (dilumuri) bumbu sambal yang
terdiri dari cabai rawit, bawang putih, garam dan ditambah sedikit gula, yang
sudah dihaluskan.
Pekerjaan
berikutnya adalah Bebek Songkem tersebut dibungkus dengan daun pisang dan
dibungkus lagi dengan aluminium foil hingga
tertutup rapat, sebelum olahan Bebek Songkem tersebut di-bake dalam mesin oven pada suhu 180 *C selama 60 menitan.
“Pemanfaatan
daun pisang dan aluminium foil selain
untuk membungkus bebek utuh agar bumbu pedasnya tidak sampai bocor, juga daun
pisang tersebut memberi aroma harum yang khas usai proses pengovenan,” terang Chef Yanuar, di sela-sela gelaran cooking demo tersebut.
Setelah
semua tahapan dijalani hingga proses pengovenan selesai 60 menitan, Bebek Songkem itu diambil dari mesin
oven dan siap untuk di-plating di
atas piring besar agar tampilannya cantik dan menarik ketika dihidangkan di
meja makan. Selanjutnya mahasiswa Culinary
Art Kelas A (sesi pagi) dan Kelas C (sesi siang) dipersilakan menikmati lezatnya
Bebek Songkem tersebut. Wow.., mantul
banget pedasnya!
Anda
tertarik kegiatan mahasiswa Culinary Art
dan ingin menjadi bagian dari civitas akademika Tristar Samator (Tristar Group),
silakan datang langsung ke Graha Tristar
Jl. Raya Jemursari 244 Surabaya, Telp. (031) 8433224-25, 081 330 350 822, 0812
3375 2227 (WA) atau 0813 5786 6283 (WA), sekarang juga. (ahn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar