twitter

Pages

Sabtu, 28 November 2020

Belajar Teknik Pengolahan Kue Tradisional Bersama Chef Dwi Mei Retnowati


Mahasiswa Pastry Art Akpar Majapahit  Praktik Buat Kue Lumpur, Serabi Selong, Talam Ebi dan Bongko Mento



PADA pertemuan hari terakhir, Selasa (17/11/2020) pagi, 10 mahasiswa baru Pastry Art Akpar Majapahit terakreditasi A Kelas Pagi yang dibimbing Dosen Pengajar Pastry Art Chef Dwi Mei Retnowati, praktik membuat Kue Lumpur, Serabi Selong, Talam Ebi dan Bongko Mento, di Laboratorium Praktik Patisserie Lantai 2 Graha Tristar Jl. Raya Jemursari No. 244 Surabaya.


Dua dari empat kue tradisional itu berasa manis (sweet taste) yakni Kue Lumpur dan Serabi Selong, sedangkan dua kue tradisional lainnya yakni Talam Ebi dan Bongko Mento rasanya asin gurih (savoury taste). Khusus untuk pembuatan Kue Lumpur, filling-nya dibedakan dua macam, yakni kelapa muda dan kismis.

Dari empat resep kue tradisional yang diajarkan kepada anak didiknya, ternyata teknik membuat Serabi Selong yang paling menyita perhatian mahasiswa terutama dari sisi teknik menghias Serabi Selong agar tidak sampai gosong ketika memanaskannya (menggunakan serabi pan) dengan api kecil.

Bahan untuk membuat Serabi Selong, tahap pertama menyiapkan starter-nya yang terdiri dari yeast, warm water, sugar dan medium flour. Sedangkan langkah kedua adalah menyiapkan recipe yang bahannya meliputi rice flour, tapioca flour, icing sugar, salt, coconut greated, warm water, pandan leaves dan jack fruit (buah nangka).

Selain Serabi Selong, yang menarik perhatian mahasiswa adalah teknik membuat Bongko Mento. Resep untuk membuat kue tradisional yang satu ini ada dua tahapan, yakni menyiapkan skin-nya lebih dulu dan tahap selanjutnya membuat filling dan menyiapkan topping-nya.


Untuk membuat skin Bongko Mento (isi daging sapi), bahan yang dibutuhkan adalah medium flour, rice flour, egg, salt, water dan oil. Sedangkan untuk membuat filling-nya, maka bahan yang harus disiapakan meliputi ground beef, carrot, galangal, lemon leaves, sugar, coconut milk, cooking oil, garlic dan shallot. Sementara itu bahan untuk membuat topping-nya terdiri dari coconut milk dan banana leaves.

Chef Mei juga mengapresiasi antusiasme mahasiswa baru Pastry Art yang kebagian job membuat Kue Lumpur (filling-nya kelapa muda dan kismis) dan Talam Ebi yang rasanya asin gurih (savoury taste). Mereka pun tampil all out demi membuat kue tradisional yang cantik dan menarik tampilannya serta enak rasanya.


Masih menurut Chef Mei, teknik pengolahan 24 jenis kue tradisional Indonesia ini diajarkan kepada mahasiswa Pastry Art Class selama enam hari sejak Rabu (11/11/2020) hingga Selasa (17/11/2020) lalu, di Laboratorium Praktik Patisserie Graha Tristar Surabaya.


Selain diajarkan cara membuat Kue Lumpur, Serabi Selong, Talam Ebi dan Bongko Mento, mahasiswa baru Pastry Art Akpar Majapahit Kelas Pagi juga dibekali teknik membuat 20 jenis kue tradisional yang lain.


20 kreasi kue tradisional itu adalah Kue Mangkuk, Risoles, Kue Ku, Kroket Kentang, Martabak Telur, Terang Bulan, Bika Ambon, Onde-Onde, Lumpia Semarang, Panada, Mangkuk Gula Merah, Putu Mayang, Es Pisang Ijo, Semar Mendem, Lemper, Lapis Beras, Sosis Solo, Pastel dan Putri Mandi.

Sehari sebelumnya, mahasiswa baru Pastry Art Akpar Majapahit Kelas Pagi, menghadiri gelaran Baking Demo with Chef Dwi Mei Retnowati, membuat dua kreasi gethuk milenial, yakni Roll Cheese Gethuk dan Banana Rainbow Gethuk.


Anda tertarik aneka kegiatan mahasiswa dan ingin menjadi bagian dari civitas akademika Akpar Majapahit, silakan datang langsung ke Kampus Akpar Majapahit Jl Raya Jemursari 244 Surabaya, Telp. (031) 8433224-25, sekarang juga. (ahn)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar