Mahasiswa Culinary
Class Tampilkan Tujuh Kreasi Masakan Indonesian Traditional Food yang Menggoda
Selera
PADA gelaran ujian praktik masak hari terakhir, Jumat (20/12/2019) siang, pekan lalu,
tujuh mahasiswa Culinary (C1) Akpar
Majapahit terakreditasi A Kelas Siang, yang sehari-hari diasuh Chef Ari Purwantoro,
mempersembahkan tujuh kreasi masakan Indonesian
Traditional Food dengan tampilan kekinian yang menggoda selera.
Tujuh
mahasiswa Culinary Class yang tampil pada ujian praktik masak secara individual
hari terakhir itu adalah Arjuna Anggara,
Bachtiar Aji Sampurna, Cici Septi Melani, Donny Andhika, M. Irfan Hamdani,
Sandi Indra dan Yasir Indrastata.
Selama
final exam tersebut, Arjuna tampil all out demi mempersembahkan masakan
andalannya yang diberi judul Gurami Sambal
Matah, sedangkan Sampurna tampil
antusias saat menyiapkan masakan yang mengangkat tema Mie Kangkung Udang.
Sementa
itu, Cici fokus membuat masakan kesukaannya yang berasal dari daerah Jambi yakni
Tempoyak Ikan Patin, sedangkan Donny
tampil serius ketika menyiapkan menu masakan unggulannya yang bertitel Udang Saos Padang.
Tak
mau kalah dengan empat rekannya di atas, tiga mahasiswa Culinary Class ini
yakni Irfan, Sandi dan Yasir, berturut-turut menampilkan tiga karya masakan
terbaiknya, Telur Ikan Tuturuga, Ikan Bumbu Bali dan Lele Mangut.
Selama
final exam hari terakhir yang dihelat
di Kitchen Culinary (C1), Lantai 3,
Graha Tristar Jl. Raya Jemursari No. 244 Surabaya, masing-masing peserta –tujuh
mahasiswa Culinary (C1) Akpar Majapahit Kelas Siang-- juga disubsidi uang
belanja oleh pihak kampus @ sebesar Rp 50.000,00 per orang.
Ujian
praktik masak individual yang mengangkat tema Indonesian Traditional Food, setiap peserta bebas mengangkat aneka
kreasi masakan asli Indonesia, senyampang memenuhi unsur Karbohidrat, Lemak,
Protein, energi dan mineral esensial lainnya.
Mengingat
final exam ini sifatnya individual,
maka masing-masing peserta ujian punya ekspektasi tinggi saat mempersiapkan
kreasi masakannya sejak prepare bahan
masakan, memproses masakan di kitchen
hingga menyajikannya di meja uji.
Pasalnya,
mereka juga sama-sama termotivasi untuk mempersembahkan hasil kreasi masakannya
tersebut dengan sebaik-baiknya, dari aspek tampilan & kreativitas, tekstur
maupun dari sisi rasanya.
Tidak
hanya itu, masing-masing peserta ujian juga dituntut untuk mnghitung betul
durasi masaknya. Ini berarti setiap mahasiswa Culinary Class yang maju ujian
praktik masak kali ini harus memahami betul tentang pentingnya manajemen waktu
agar tidak sampai tampil kedodoran.
Mengingat
durasi ujian praktik masak tersebut dibatasi tidak lebih dari 1,5 jam, mulai prepare bahan masakan, proses memasak
hingga mem-plating hasil kreasi masakannya
sebelum disajikan,.maka setiap peserta pun dituntut untuk menerapkan manajemen
waktu dengan sebaik-baiknya.
”Hasil
kreasi masakan mahasiswa baru itu dinilai oleh tim juri yang beranggotakan tiga
orang dosen. Setidaknya ada tiga aspek penilaian, yakni tampilan &
kreativitas, tekstur dan cita rasanya,” kata Chef Ari Purwantoro kepada kru www.culinarynews.info,
di ruang kerjanya, Jumat (20/12/2019) siang, pekan lalu.
Penilaian
tersebut mengacu pada Standard Operation Procedure
(SOP) yang biasa diaplikasikan di industri perhotelan. Sementara itu, tiga juri
yang dihadirkan pada final exam hari terakhir,
Jumat (20/12/2019) sesi siang adalah Chef Adeline Nadia Daniel, Chef Renny
Savitri dan Chef Upi Palupi. Tujuh kreasi masakan mahasiswa Culinary (C1)
Kelas Pagi tersebut diapresiasi oleh ketiga orang juri.
Anda
tertarik aneka kegiatan mahasiswa dan ingin menjadi bagian dari civitas
akademika Akpar Majapahit, silakan daftarkan diri Anda dengan datang langsung
ke Graha Tristar Jl Raya Jemursari 244
Surabaya, Telp. (031) 8433224-25, 081 330 350 822, 0812 3375 2227 (WA) atau
0813 5786 6283 (WA), sekarang juga. (ahn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar