Demi Mengaplikasikan Mata Kuliah Akomodasi Restoran
25 Mahasiswa Culinary & Pastry Class Tristar Institute
Kaliwaron Praktik Table Manner di Grand Darmo Suite Surabaya
DEMI
lebih mendekatkan
diri mahasiswa dengan dunia kerja di industri perhotelan, 25 mahasiswa Culinary dan Pastry Class
Tristar Institute Kaliwaron menghadiri acara jamuan makan siang resmi untuk
praktik Table Manner di Grand Darmo
Suite Surabaya pada Kamis (18/10//2018) pagi. Kegiatan ini untuk
mengaplikasikan mata kuliah Akomodasi Restoran yang diasuh oleh Peter ST.
Kedatangan rombongan mahasiswa Tristar Institute
Kaliwaron pagi itu disambut oleh Food & Beverage Manager (FBM) Grand Darmo
Suite Surabaya, Prasta Nugraha dan Sinu Ika Putra, Sales Executive Grand Darmo Suite dan Executive Chef Grand Darmo Suite Puguh Kisworo di Rama-Rama Longue.
Sebelum praktik Table
Manner, mahasiswa dibagi dua kelompok (masing-masing beranggotakan 12-13
orang), diajak tour hotel lebih dulu
oleh tim dari Sales & Marketing
Grand Darmo Suite Surabaya.
Mereka dikenalkan fasilitas kamar hotel mulai Deluxe Room dengan luasan 32 m2 di
lantai 11 dan Executive Room dan Penthouse di lantai 15. Secara
keseluruhan hotel bintang empat di bawah pengelolaan Amithya Group ini
mengoperasikan 73 kamar termasuk Penthouse
yang luasnya 64 m2. Tarifnya mulai Rp 1,2 jutaan hingga Rp 3 jutaan ++ per
malam.
Selain showing
ke kamar hotel, mahasiswa juga diajak melihat fasilitas hotel yang lain seperti
Meeting Room (Airlangga, Jenggala dan
Brawijaya), Rest Room, Angling Darmo Restaurant, Main Kitchen dan Swimming
Pool & Gym di lantai 2 Grand Darmo Suite Surabaya.
Usai tour
hotel selama 30 menitan, rombongan kembali ke Rama-Rama Longue untuk
mengikuti acara inti yakni Table Manner,
yang dipandu langsung oleh Food & Beverage Manager (FBM) Grand Darmo
Suite, Prasta Nugraha. Sedangkan
Peter ST proaktif mendampingi mahasiswanya mengikuti rangkaian kegiatan Table Manner yang dipresentasikan oleh
pihak hotel.
Menurut Prasta, sapaan akrab
FBM Grand Darmo Suite Surabaya, pengertian umum Table Manner adalah tata cara dan etika dalam perjamuan makan.
Biasanya orang yang menghadiri acara Table
Manner di hotel atau Istana Negara, misalnya, sudah lebih dulu mendapat
undangan dari panitia (mewakili pihak yang punya hajat). ”Sejarah acara Table Manner sendiri dikenalkan kali
pertama oleh Raja Louis dari Prancis,
sekitar abad 16 silam,” ujarnya.
Atas dasar undangan itu, pihak
tamu sudah tahu kapan waktu hajatan itu digelar, dress code-nya apa (bisa mengenakan busana batik atau setelan jas)
dan sebagainya.Saat hadir di tempat jamuan makan, sikap duduk juga mesti
diperhatikan dan dijaga yakni duduk tegak dengan sikap sempurna.
Kedua tangan juga tidak
diperkenankan menempel di meja. Bicara pun juga harus diatur sedemikian rupa
dan tidak boleh terlalu keras karena aturan ini terkait dengan etika sebuah
jamuan makan resmi.
Pada acara Table Manner, meja makan sudah di-set up untuk jamuan makan resmi. Ada
gelas piala, berbagai ukuran sendok (sendok makan, sendok garpu dan sendok
sup), pisau, napkin (celemek), dan tissue.
Keberadaan napkin (celemek) biasanya ditaruh di
paha tamu. Saat tamu menikmati makanan yang disajikan, celemek ini boleh
dipakai untuk membersihkan mulut jika ada sisa makanan yang masih menempel.
”Sekalipun di meja makan
sudah tersedia tissue, napkin atau celemek tetap boleh dipakai
membersihkan mulut karena standard
operation procedure (SOP)-nya memperbolehkan hal itu atas pertimbangan
faktor higienis dan etika,” terang Prasta Nugraha, saat sesi tanya jawab dengan
peserta Table Manner.
Sedangkan Executive Chef Grand Darmo Suite, Puguh
Kisworo bersama timnya sibuk menyiapkan satu set menu lengkap untuk jamuan
makan siang ala Barat (Lunch Western)
untuk Table Manner. Menu lengkap itu
meliputi Button Bread (pengganti Bread & Butter), Waldorf Apple Salad (Appetizer), Pumpkin Creamy Soup (Soup),
Chicken Steak Gallette Lyonnaise with BBQ
Sauce (Main Course) dan Pannacota Blueberry Brownie with Ice Cream (Dessert).
Bread
& Butter (B&B) disajikan untuk menunggu acara
jamuan makan yang sesungguhnya. B&B biasanya berupa seiris roti tawar dan butter yang disajikan di atas lepek dan
sudah dilengkapi sebuah pisau kecil untuk mengoleskan butter ke cuilan roti. Dalam acara pagi itu, pihak hotel
menghidangkan Button Bread.
Menginjak ke acara jamuan
makan siang ala Barat (Lunch Western),
menu makanan pembuka (Appetizer) yang
disajikan adalah Waldorf Apple Salad.
Untuk menyantap Appetizer ini tamu
cukup menggunakan sendok garpu. Makanan pembuka ini sifatnya tidak mengenyangkan
dan diharapkan bisa merangsang nafsu makan tamu untuk menikmati sajian menu
berikutnya.
Menu yang kedua adalah Pumkin Creamy Soup (Soup). Untuk menikmati sup yang lezat ini, Anda bisa menggunakan sendok sup yang
tersedia di meja. Sedangkan menu utama (Main
Course)-nya berupa Chicken Steak
Gallette Lyonnaise with BBQ Sauce
dan sebagai hidangan penutup (Dessert)-nya
adalah Pannacota Blueberry Brownie with
Ice Cream.
Sementara itu, Dosen Akomodasi
Restoran Tristar Institute Kaliwaron Peter ST mengatakan, acara Table Manner ini sepenuhnya diserahkan
kepada anak didiknya yang ditunjuk sebagai host-nya.
”Host inilah yang order tempat
hingga mengajukan set menu Lunch Western
untuk Table Manner --diikuti 25
mahasiswa Tristar Institute Kaliwaron-- dengan Sinu Ika Putra, Sales Executive Grand Darmo Suite,
berikut menentukan besaran biaya acara tersebut,” kata Peter, sapaan akrabnya.
Sebuah rangkaian acara yang
sangat bermanfaat bagi mahasiswa. Diharapkan pengalaman empiris ini kelak bisa
dijadikan bekal mahasiswa –setelah mereka lulus kuliah tentunya-- untuk
menerjuni dunia kerja di industri perhotelan. Semoga.
Anda
tertarik dengan aneka kegiatan mahasiswa di kampus Tristar Institute Kaliwaron,
silakan menghubungi Kantor Pusat Tristar
Group Jl Raya Jemursari No. 244
Surabaya, Telp. (031) 8433224-25, 8480821-22, sekarang juga. (ahn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar