twitter

Pages

Senin, 30 September 2019

Final Exam Culinary Kelas Malam Angkat Tema Indonesian Traditional Food


Mahasiswa Culinary Persembahkan Ayam Khas Banyuwangi, Nasi Tempong, Nasi Pecel Ayam Goreng Lengkuas, Pecel Semanggi dan Nasi Krawu


PADA final exam hari kedua, Kamis (26/09/2019) pagi, giliran lima mahasiswa Culinary Akpar Majapahit terakreditasi A Kelas Malam yang mendapat tantangan dari Chef Ari Purwantoro membuat kreasi masakan Indonesian Traditional Food di Kitchen Culinary 1, Lantai 3 Graha Tristar Jl. Raya Jemursari No. 244 Surabaya.


Lima mahasiswa Culinary Akpar Mpahit Kelas Malam tersebut adalah Adam Gilrandy Hidayat, Aditya Surya Wardana, Christopher Alvin Soesanto., Achmad Rizky Dian Bahari, dan Raditya Wijaya.

Seperti pada final exam hari pertama, peserta ujian praktik hari kedua juga diberi kebebasan mengangkat kreasi masakan asal sesuai tema yakni Indonesian Traditional Food, yang ada unsur karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineralnya.

Durasi ujian praktik masaknya sendiri juga dipatok 1,5 jam sejak persiapan bahan, memproses hingga mem-plating hasil kreasi masakan tersebut. Oleh karena itu, speed of cooking juga harus menjadi perhatian setiap peserta ujian agar mereka tidak sampai keteteran saat bekerja di Kitchen Culinary Graha Tristar.

Adam Gilrandy Hidayat tampil all out di Kitchen Culinary 1 Lantai 3 Graha Tristar Surabaya, demi menyiapkan kreasi masakan kesukaannya yakni Ayam Khas Banyuwangi yang berasal dari Bumi Blambangan.

Sedangkan Aditya Surya Wardana fokus menyiapkan kreasi masakan kegemarannya berupa Ayam Tempong yang merupakan makanan tradisional yang berasal dari daerah  Situbondo dan menyebar ke Bondowoso, Jember sampai Banyuwangi.

Selanjutnya Christopher Alvin Soesanto mengangkat masakan khas Madiun yakni Nasi Pecel Ayam Goreng Lengkuas, dalam final exam kali ini. Sementara itu, Achmad Rizky Dian Bahari tertarik untuk membuat Pecel Semanggi yang menjadi salah satu sajian khas Surabaya.

Terakhir, Raditya Wijaya antusias menyiapkan bahan masakan untuk membuat Nasi Krawu. Makanan tradisional dari Kota Pudak (Gresik) ini cukup dikenal luas oleh masyarakat dan masih tetap eksis sampai sekarang.

”Hasil kreasi masakan mahasiswa itu dinilai oleh tim juri. Ada tiga kriteria penilaian, yakni tampilan & kreativitas, tekstur dan cita rasa. Penilaian tersebut mengacu pada Standard Operation Procedure (SOP) yang biasa diaplikasikan di industri perhotelan,” kata Chef Ari Purwantoro, kepada kru www.culinarynews.info, di ruang kerjanya, Kamis (26/09/2019) pagi.

Tim juri yang dihadirkan pada final exam hari pertama, Rabu (26/06/2019), sesi pagi adalah Chef Adeline Nadya Daniel (Della), Chef Nadya Ratri Aryani dan Chef Ari Purwsantoro. Ketiga juri itu  bergantian mencicipi (nge-taste) dan mengkritisi makanan hasil kreasi mahasiswa yang sudah tersaji di meja uji.

Selain menanyakan teknik masaknya sendiri, tim juri juga memberi beberapa catatan tentang pentingnya speed of cooking mengingat durasi ujian praktik masak itu hanya 1,5 jam, usai tim juri mencicipi lima kreasi makanan persembahan dari mahasiswa Culinary Class.

”Saat memainkan api juga harus hati-hati agar masakan tidak sampai over cooking dan tyang tidak kalah pentingnya adalah rajin nge-taste masakan agar rasa masakannya tidak sampai keasinan atau sebaliknya masakan itu jadi hambar rasanya karena kurang berani kasih bumbu,” kata Chef Ari kepada anak didiknya.

Dari hasil penilaian tim juri, kreasi masakan Ayam Khas Banyuwangi raih poin tertinggi yakni 75,9, kemudian disusul Nasi Pecel Ayam Goreng Lengkuas dengan nilai 75,7 dan Nasi Krawu menempati ranking ketiga dengan skor 70,7.

Anda tertarik aneka kegiatan mahasiswa dan ingin menjadi bagian dari civitas akademika Akpar Majapahit, silakan daftarkan diri Anda dengan datang langsung ke Graha Tristar Jl Raya Jemursari 244 Surabaya, Telp. (031) 8433224-25, 081 330 350 822, 0812 3375 2227 (WA) atau 0813 5786 6283 (WA), sekarang juga. (ahn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar