Mahasiswa Culinary Persembahkan
Ayam Khas Banyuwangi, Nasi Tempong, Nasi Pecel Ayam Goreng Lengkuas, Pecel
Semanggi dan Nasi Krawu
PADA final exam hari kedua, Kamis (26/09/2019)
pagi, giliran lima mahasiswa Culinary Akpar Majapahit terakreditasi A Kelas
Malam yang mendapat tantangan dari Chef Ari Purwantoro membuat kreasi
masakan Indonesian Traditional Food
di Kitchen Culinary 1, Lantai 3 Graha Tristar Jl. Raya Jemursari No. 244
Surabaya.
Lima
mahasiswa Culinary Akpar Mpahit Kelas Malam tersebut adalah Adam Gilrandy Hidayat, Aditya Surya Wardana,
Christopher Alvin Soesanto., Achmad Rizky Dian Bahari, dan Raditya Wijaya.
Seperti
pada final exam hari pertama, peserta
ujian praktik hari kedua juga diberi kebebasan mengangkat kreasi masakan asal
sesuai tema yakni Indonesian Traditional Food,
yang ada unsur karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineralnya.
Durasi
ujian praktik masaknya sendiri juga dipatok 1,5 jam sejak persiapan bahan,
memproses hingga mem-plating hasil
kreasi masakan tersebut. Oleh karena itu, speed
of cooking juga harus menjadi perhatian setiap peserta ujian agar mereka
tidak sampai keteteran saat bekerja di Kitchen Culinary Graha Tristar.
Adam Gilrandy Hidayat
tampil all out di Kitchen Culinary 1
Lantai 3 Graha Tristar Surabaya, demi menyiapkan kreasi masakan kesukaannya
yakni Ayam Khas Banyuwangi yang berasal
dari Bumi Blambangan.
Sedangkan
Aditya Surya Wardana fokus
menyiapkan kreasi masakan kegemarannya berupa Ayam Tempong yang merupakan makanan tradisional yang berasal dari
daerah Situbondo dan menyebar ke Bondowoso,
Jember sampai Banyuwangi.
Selanjutnya
Christopher Alvin Soesanto mengangkat
masakan khas Madiun yakni Nasi Pecel Ayam
Goreng Lengkuas, dalam final exam
kali ini. Sementara itu, Achmad Rizky
Dian Bahari tertarik untuk membuat Pecel
Semanggi yang menjadi salah satu sajian khas Surabaya.
Terakhir,
Raditya Wijaya antusias menyiapkan
bahan masakan untuk membuat Nasi Krawu.
Makanan tradisional dari Kota Pudak (Gresik) ini cukup dikenal luas oleh
masyarakat dan masih tetap eksis sampai sekarang.
”Hasil
kreasi masakan mahasiswa itu dinilai oleh tim juri. Ada tiga kriteria penilaian,
yakni tampilan & kreativitas, tekstur dan cita rasa. Penilaian tersebut
mengacu pada Standard Operation Procedure
(SOP) yang biasa diaplikasikan di industri perhotelan,” kata Chef Ari Purwantoro, kepada kru www.culinarynews.info,
di ruang kerjanya, Kamis (26/09/2019) pagi.
Tim
juri yang dihadirkan pada final exam
hari pertama, Rabu (26/06/2019), sesi pagi adalah Chef Adeline Nadya Daniel
(Della), Chef Nadya Ratri Aryani dan Chef Ari Purwsantoro. Ketiga juri
itu bergantian mencicipi (nge-taste) dan mengkritisi makanan hasil
kreasi mahasiswa yang sudah tersaji di meja uji.
Selain
menanyakan teknik masaknya sendiri, tim juri juga memberi beberapa catatan
tentang pentingnya speed of cooking
mengingat durasi ujian praktik masak itu hanya 1,5 jam, usai tim juri mencicipi
lima kreasi makanan persembahan dari mahasiswa Culinary Class.
”Saat
memainkan api juga harus hati-hati agar masakan tidak sampai over cooking dan tyang tidak kalah
pentingnya adalah rajin nge-taste
masakan agar rasa masakannya tidak sampai keasinan atau sebaliknya masakan itu jadi
hambar rasanya karena kurang berani kasih bumbu,” kata Chef Ari kepada anak didiknya.
Dari
hasil penilaian tim juri, kreasi masakan Ayam
Khas Banyuwangi raih poin tertinggi yakni 75,9, kemudian disusul Nasi Pecel Ayam Goreng Lengkuas dengan
nilai 75,7 dan Nasi Krawu menempati ranking ketiga dengan skor 70,7.
Anda
tertarik aneka kegiatan mahasiswa dan ingin menjadi bagian dari civitas
akademika Akpar Majapahit, silakan daftarkan diri Anda dengan datang langsung
ke Graha Tristar Jl Raya Jemursari 244
Surabaya, Telp. (031) 8433224-25, 081 330 350 822, 0812 3375 2227 (WA) atau
0813 5786 6283 (WA), sekarang juga. (ahn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar