twitter

Pages

Senin, 30 September 2019

Dari Final Exam Hari Pertama Sesi Pagi di Kitchen Culinary 1 Graha Tristar Surabaya


Mahasiswa Culinary Akpar Majapahit Kelas Malam Diuji Buat 15 Kreasi Masakan Indonesian Traditional Food


SEBANYAK 15 Mahasiswa Culinary Akpar Majapahit terakreditasi A Kelas Malam yang dibimbing Dosen Pengajar Culinary Class Chef Ari Purwantoro, mengikuti ujian praktik masak Indonesian Traditional Food selama tiga hari di Kitchen Graha Tristar Jl. Raya Jemursari No. 244 Surabaya. Ujian praktik masak secara individual itu dihelat mulai Rabu (25/09/2019) hingga Jumat (27/09/2019) pagi.

Pada final exam hari pertama, Rabu (25/09/2019) pagi, diikuti enam mahasiswa, yakni Anindhy Ega Arthamevia, Rahmat Gaul Haeli, Feprylian Dheliansyah S., Bernika Elita Sari, George Wiliam Robert Ama daan Marco F. Pandey.

Peserta ujian bebas mengangkat kreasi masakan asal sesuai tema yakni Indonesian Traditional Food, yang ada unsur karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineralnya. Durasi ujian praktik masaknya sendiri dipatok 1,5 jam sejak persiapan bahan, memproses hingga mem-plating hasil kreasi masakan tersebut.

Anindhy Ega Arthamevia tampil all out di Kitchen Culinary 1 Lantai 3 Graha Tristar Surabaya, demi menyiapkan kreasi masakan andalannya yakni Sate Kelapa yang terispirasi dari kisah sukses Warung Sate Kelapa di Jl. Walikota Mustadjab (Ondomohen), dekat Balai Kota Surabaya, yang namanya sudah melegenda.

Sedangkan Rahmat Gaul Haeli fokus menyiapkan kreasi masakan kesukaannya berupa Tahu Campur Kemayoran yang merupakan makanan tradisional dari Lamongan dan disuka warga Surabaya dan sekitarnya.

Selanjutnya Feprylian  Dheliansyah S., mengangkat masakan khas Surabaya yakni Lontong Pecel dengan Empal Daging, dalam final exam kali ini. Lontong disiapkan peserta ujian sebagai pengganti nasi yang merupakan sumber karbohidrat.

Sementara itu, Bernika Elita Sari antusias menyiapkan bahan masakan untuk membuat Gado-Gado. Salah satu salad tradisional Indonesia ini cukup dikenal luas oleh masyarakat dan makanan ini masih tetap eksis sampai sekarang.

Berbeda dengan koleganya yang terdahulu, George Wiliam Robert Ama semangat banget saat masak Ayam Woku, makanan tradisional dari daerah asalnya yakni Sulawesi. Dan terakhir, Marco F. Pandey justru tertarik untuk masak Ayam Goreng Kecap, pada ujian praktik masak kali ini.

”Hasil kreasi masakan mahasiswa itu dinilai oleh tim juri. Ada tiga kriteria penilaian, yakni tampilan & kreativitas, tekstur dan cita rasa. Penilaian tersebut mengacu pada Standard Operation Procedure (SOP) yang biasa diaplikasikan di industri perhotelan.,” kata Chef Ari, kepada kru www.culinarynews.info, di ruang kerjanya, Rabu (25/09/2019) pagi.

Tim juri yang dihadirkan pada final exam hari pertama, Rabu (26/06/2019), sesi pagi adalah Chef Adeline Nadya Daniel (Della), Chef Nadya Ratri Aryani dan Chef Renny Savitri. Ketiga juri itu  bergantian mencicipi (nge-taste) dan mengkritisi makanan hasil kreasi mahasiswa yang sudah tersaji di meja uji.

Ujian praktik masak yang mengangkat tema Indonesian Traditional Food tersebut untuk mengukur sejauh mana atensi mahasiswa, setelah mereka diajarkan teknik masak aneka makanan khas Nusantara yang cita rasa dan teksturnya punya keunikan tersendiri, karena mengaplikasikan bumbu putih, bumbu kuning, bumbu merah dan bumbu oranye sesuai jenis masakannya.

Anda tertarik aneka kegiatan mahasiswa dan ingin menjadi bagian dari civitas akademika Akpar Majapahit, silakan daftarkan diri Anda dengan datang langsung ke Graha Tristar Jl Raya Jemursari 244 Surabaya, Telp. (031) 8433224-25, 081 330 350 822, 0812 3375 2227 (WA) atau 0813 5786 6283 (WA), sekarang juga. (ahn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar