Mahasiswa Culinary Akpar
Majapahit Kelas Malam Diuji Buat 15 Kreasi Masakan Indonesian Traditional Food
SEBANYAK 15
Mahasiswa Culinary Akpar Majapahit terakreditasi A Kelas Malam yang dibimbing Dosen
Pengajar Culinary Class Chef Ari Purwantoro, mengikuti ujian
praktik masak Indonesian Traditional Food
selama tiga hari di Kitchen Graha
Tristar Jl. Raya Jemursari No. 244 Surabaya. Ujian praktik masak secara
individual itu dihelat mulai Rabu (25/09/2019) hingga Jumat
(27/09/2019) pagi.
Pada
final exam hari pertama, Rabu (25/09/2019)
pagi, diikuti enam mahasiswa, yakni Anindhy
Ega Arthamevia, Rahmat Gaul Haeli, Feprylian Dheliansyah S., Bernika Elita
Sari, George Wiliam Robert Ama daan Marco F. Pandey.
Peserta
ujian bebas mengangkat kreasi masakan asal sesuai tema yakni Indonesian Traditional Food, yang ada
unsur karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineralnya. Durasi ujian praktik
masaknya sendiri dipatok 1,5 jam sejak persiapan bahan, memproses hingga mem-plating hasil kreasi masakan tersebut.
Anindhy Ega Arthamevia
tampil all out di Kitchen Culinary 1
Lantai 3 Graha Tristar Surabaya, demi menyiapkan kreasi masakan andalannya
yakni Sate Kelapa yang terispirasi
dari kisah sukses Warung Sate Kelapa di Jl. Walikota Mustadjab (Ondomohen),
dekat Balai Kota Surabaya, yang namanya sudah melegenda.
Sedangkan
Rahmat Gaul Haeli fokus menyiapkan
kreasi masakan kesukaannya berupa Tahu
Campur Kemayoran yang merupakan makanan tradisional dari Lamongan dan
disuka warga Surabaya dan sekitarnya.
Selanjutnya
Feprylian Dheliansyah S., mengangkat masakan khas
Surabaya yakni Lontong Pecel dengan Empal
Daging, dalam final exam kali
ini. Lontong disiapkan peserta ujian sebagai pengganti nasi yang merupakan
sumber karbohidrat.
Sementara
itu, Bernika Elita Sari antusias
menyiapkan bahan masakan untuk membuat Gado-Gado.
Salah satu salad tradisional Indonesia ini cukup dikenal luas oleh masyarakat dan
makanan ini masih tetap eksis sampai sekarang.
Berbeda
dengan koleganya yang terdahulu, George
Wiliam Robert Ama semangat banget saat masak Ayam Woku, makanan tradisional dari daerah asalnya yakni Sulawesi.
Dan terakhir, Marco F. Pandey justru
tertarik untuk masak Ayam Goreng Kecap,
pada ujian praktik masak kali ini.
”Hasil
kreasi masakan mahasiswa itu dinilai oleh tim juri. Ada tiga kriteria penilaian,
yakni tampilan & kreativitas, tekstur dan cita rasa. Penilaian tersebut
mengacu pada Standard Operation Procedure
(SOP) yang biasa diaplikasikan di industri perhotelan.,” kata Chef Ari, kepada kru www.culinarynews.info,
di ruang kerjanya, Rabu (25/09/2019) pagi.
Tim
juri yang dihadirkan pada final exam
hari pertama, Rabu (26/06/2019), sesi pagi adalah Chef Adeline Nadya Daniel
(Della), Chef Nadya Ratri Aryani dan Chef Renny Savitri. Ketiga juri itu bergantian mencicipi (nge-taste) dan mengkritisi makanan hasil kreasi mahasiswa yang sudah
tersaji di meja uji.
Ujian
praktik masak yang mengangkat tema Indonesian
Traditional Food tersebut untuk mengukur sejauh mana atensi mahasiswa,
setelah mereka diajarkan teknik masak aneka makanan khas Nusantara yang cita rasa
dan teksturnya punya keunikan tersendiri, karena mengaplikasikan bumbu putih,
bumbu kuning, bumbu merah dan bumbu oranye sesuai jenis masakannya.
Anda
tertarik aneka kegiatan mahasiswa dan ingin menjadi bagian dari civitas
akademika Akpar Majapahit, silakan daftarkan diri Anda dengan datang langsung
ke Graha Tristar Jl Raya Jemursari 244
Surabaya, Telp. (031) 8433224-25, 081 330 350 822, 0812 3375 2227 (WA) atau
0813 5786 6283 (WA), sekarang juga. (ahn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar