Belajar FoodTech di
Kitchen Culinary Graha Tristar
Mahasiswa Advanced Culinary
Class Praktik Buat Telur Asin, Otak-otak Ikan, Tempura Udang, Bumbu Kacang
Frozen Sambal Instan dan Sambal Kemasan
USAI liburan
akhir tahun 2018, masa perkuliahan bagi mahasiswa Advanced
Culinary Class Akpar Mahjapahit mulai bergulir kembali. Pada tatap muka pekan ketiga bulan Januari 2019, tepatnya mulai Senin
(14/01/2019) hingga Kamis (17/01/2019) pagi, lima mahasiswa Advanced Culinary Class Akpar
Majapahit memperoleh pembelajaran teknik membuat aneka olahan makanan dari Rachma Nur Devianti STP., M.MPar. Materi
pembelajaran kali ini mengangkat tema Indonesian
Food Technology 1.
Lima
mahasiswa yang mengikuti praktik masak membuat kreasi aneka olahan makanan dengan
pendekatan Food Technology tersebut
adalah Hatmadi Ismu S., Melvin Septian
Budiono, Wayan Raditya, Wahyu Trisna Adi dan Edric Wilbert Tjoa. Untuk pembelajarannya
sendiri bertempat di Kitchen Culinary Lantai 3 Graha Tristar
Jl. Raya Jemursari No. 244 Surabaya.
Menurut
chef Rachma, sapaan akrab Rachma Nur
Devianti, praktik masak yang diajarkan kepada mahasiswa Advanced Culinary Class
kali ini menitikberatkan teknik membuat telur asin (telur bebek) dengan cara
direndam dalam air (garam) dan direndam dalam abu.
Melalui
pendekatan Food Technology 1, teknik
membuat telur asin dengan cara perendaman itu minimum butuh waktu dua mingguan
sebelum hasilnya bisa dipanen. Telur bebek yang disiapkan mahasiswa @ 15 butir
sehingga totalnya sebanyak 30 butir telur bebek yang akan dijadikan telur asin
melalui dua cara perendaman.
Praktik
membuat telur asin dan persiapan pembuatan koji
kecap berikut ragi dan turuannya, yang dilakoni mahasiswa Advanced Culinary Class
itu dihelat pada Senin (14/01/2019). Mereka di dampingi langsung oleh Chef Rachma di Kitchen Culinary Graha
Tristar Jl. Raya Jemursari No. 244 Surabaya.
Sedangkan
pada pertemuan hari kedua, Selasa (15/01/2019), mahasiswa Advanced Culinary
Class diajarkan oleh Chef Rachma
teknik membuat kecap manis dan kecap asin. Tahap pertama adalah membuat koji dan fermentasi, sedangkan tahap
kedua membuat moromi (tauco). Tauco
ini telah disiapkan mahasiswa pada waktu pembelajaran Food Technology sejak tiga bulan silam.
Tahap
selanjutnya adalah proses membuat kecap manis dan kecap asin. Untuk bahan
bakunya memanfaatkan kedelai lokal + bumbu-bumbu pembuatan kecap. Selain
kedelai lokal berwarna kuning kecoklatan, bisa juga menggunakan kedelai hitam
(malika) tetapi kedelai jenis ini sudah didapatkan di pasaran.
”Selain
kami ajarkan membuat koji berikut
teknik fermentasinya, saya juga berbagi ilmu dengan mahasiswa cara membuat Otak-otak Ikan, Tempura Udang dan Bumbu
Kacang Frozen dengan sentuhan Food Technology,”
ujar Chef Rachma Nur Devianti di
ruang kerjanya, Jumat (18/01/2019) pagi.
Sementara
itu pada pertemuan hari ketiga, Rabu (16/01/2019), Chef Rachma kembali berbagi ilmu dengan mahasiswa Advanced Culinary
Class teknik membuat sambal Indonesia instan yang terdiri dari Sambal Bawang, Sambal Hijau dan Sambal Tabur
Instan. Tiga macam sambal instan ini semuanya berbentuk bubuk kering.
Untuk
penyajiannya bubuk sambal itu ditambahkan air panas dan minyak panas. Dengan teknik penyajian seperti itu maka
sambal kreasi mahasiswa Advanced Culinary Class Akpar Majapahit ini masuk kategori
sambal low cholasterol.
Pada
tatap muka hari terakhir, Kamis (17/01/2019), mahasiswa Advanced Culinary Class
diajarkan teknik membuat sambal Indonesia kemasan yakni Sambal Bajak Teri dan Sambal
Terasi di Kitchen Culinary Graha Tristar Chef Rachma Nur Devianti,
Anda
tertarik aneka kegiatan mahasiswa Advanced Culinary Class dan ingin menjadi
bagian dari civitas akademika Akpar Majapahit, silakan datang langsung ke Kampus
Akpar Majapahit Jl Raya Jemursari 244
Surabaya, Telp. (031) 8433224-25, sekarang juga. (ahn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar