Demi Mengaplikasikan Mata Kuliah Pengantar
Pariwisata
Mahasiswa D3 Prodi Usaha Perjalanan
Wisata Akpar Majapahit Semester I Sukseskan Acara ”Madakaripura & Bromo 2D1N
Tour”
MAHASISWA D3 Prodi
Usaha Perjalanan Wisata (UPW) Akpar Majapahit yang saat ini duduk di Semester I,
menyukseskan acara Madakaripura & Bromo 2D1N Tour (MBT), yang dihelat pada pertengahan Januari
2019, tepatnya Rabu (16/01/2019) pagi hingga Kamis (17/01/2019) sore.
Kegiatan di luar kampus itu merupakan implementasi
dari mata kuliah Pengantar Pariwisata yang diajarkan Dewi Mariyanah M.Par
dan Psikologi Pelayanan Pariwisata yang diasuh oleh Imania Ayu Wulandari M.MPar.
Kegiatan perkuliahan mahasiswa Akpar Majapahit ini bertempat Gedung Graha
Tristar Jl Raya Jemursari No. 244 Surabaya.
Tujuh mahasiswa Semester I yang menjadi peserta Madakaripura & Bromo 2 Days 1 Night Tour
(MBT) adalah Arthur Togu, Arimbi, Renatta, Rifdah, Prabowo, Melly dan Zulfa
Aulia. Mereka berangkat ke objek wisata Madakaripura, Rabu (16/01/2019)
pagi dengan naik bus mini pukul 06.30 WIB.
Perjalanan darat dari Surabaya menuju objek wisata
sejarah Air Terjun Madakaripura (salah satu Petilasan Kerajaan Majapahit) di
Desa Sapih, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo lewat tol ditempuh 1,5 jam
saja dan rombongan sudah sampai di tujuan sekitar pukul 08.00 WIB.
Air terjun Madakaripura setinggi 200 meter itu
merupakan air terjun tertinggi di Jatim dan tertinggi kedua di Indonesia. Air
terjun ini adalah salah satu air terjun di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger
Semeru, tepatnya di lereng Gunung Bromo.
Air terjun Madakaripura berada di ujung lembah
sempit dan berbentuk ceruk yang dikelilingi tebing-tebing curam yang meneteskan
air pada seluruh bidang tebingnya seperti layaknya sedang hujan, tiga
diantaranya bahkan mengucur deras membentuk air terjun lagi.
Nama air terjun yang berada di ketinggian 1.000
meter di atas permukaan laut (dpl) itu berasal dari kata Madakaripura, tanah
perdikan milik Mahapatih Gajah Mada dari Kerajaan Majapahit. Air terjun Madakaripura
juga kerap disebut Air Terjun Abadi. Hal ini karena air yang dialirkan oleh air
terjun ini selalu melimpah dan tak pernah berkurang debitnya.
Puas meng-explore
objek wisata Air Terjun Madakaripura, rombongan selanjutnya meneruskan
perjalanan ke Gunung Bromo yang sampai saat ini masih menjadi ikon wisata Jatim.
Rombongan mahasiswa itu di dampingi Kaprodi UPW Akpar Majapahit Dewi Mariyanah
M.Par, sekaligus juga Dosen Pengantar Pariwisata. Sesuai run down acara, mereka menginap semalam di Daddy Homestay, Kecamatan
Sukapura.
Kepada kru www.culinarynews.info, seusai
acara Madakaripura & Bromo 2D1NTour (NMT), Senin (21/01/2019)
siang, Dewi Mariyanah M.Par mengatakan, mahasiswa yang menjadi peserta MBT ini
otomatis dinilai oleh pihak akademik telah mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS)
pada mata kuliah Pengantar Pariwisata dan Psikologi Pelayanan Pariwisarta..
Sesuai dengan run
down acara Madakaripura & Bromo 2D1N
Tour (MBT), rombongan mahasiswa
peserta MBT 2019 yang biayanya dipatok Rp 450.000-an per orang itu sesampai di Daddy
Homestay Sukapura, kawasan Bromo sekitar pukul 13.00 WIB untuk beristirahat,
shalat dan makan siang. Pada sore dan malam harinya mereka menikmati suasana guyub
rukun kehidupan warga Tengger di kawasan Bromo.
Pada hari Kamis (17/01/2019) dini hari, sekitar pukul
02.00, rombongan siap-siap untuk meneruskan perjalanan ke Cemorolawang dengan
menyewa jeep (jenis kendaraan four wheel drive). Dengan menumpang jeep –karena medannya memang cukup menanjak--
menuju Puncak Penanjakan (Cemorolawang), titik tertinggi di objek wisata Bromo
guna melihat detik-detik matahari terbit (sunrise)
sekitar pukul 04.00-05.00 WIB.
Sesampai di Cemorolawang, rombongan mahasiswa D3 UPW
Akpar Majapahit Semester I yang di di dampingi Dewi Mariyanah M.Par menyempatkan
diri untuk menyeruput kopi panas, teh hangat dan camilan –yang dijajakan
pedagang kaki lima (PKL)-- untuk melawan dinginnya kawasan wisata Bromo.
Hawa dingin hingga menusuk tulang itu dirasakan
betul oleh peserta MBT 2019, sehingga ada beberapa mahasiswa yang membeli syal
dan penutup kepala yang dijajakan PKL di Cemorolawang, guna menghangatkan
badan.
Agenda melihat sunrise
dari Cemorolawang ternyata tetap banyak diminati turis domestik maupun
mancanegara, meski kawah Gunung Bromo sesekali terjadi erupsi dan mengeluarkan
asap putih dan terkadang membawa partikel debu halus.
“Mereka masih tetap antusias mengunjungi objek
wisata Bromo. Justru fenomena erupsi ini yang menjadi daya tarik Bromo sebagai
salah satu ikon Jatim. Pokoknya objek wisata Bromo ini amazing banget,” terang Zulfa Aulia, yang saat itu sempat
berkenalan dan berfoto selfie dengan beberapa
turis asing dari Prancis, Jerman dan
Brazilia.
Setelah menikmati sunrise di Puncak Penanjakan (Cemorolawang), keindahan kawasan
Gunung Bromo dan keeksotikan yang lainnya, sekitar pukul 05.30, rombongan
peserrta MBT kemudian melanjutkan perjalanan ke Kompleks Lautan Pasir Tengger,
Bukit Teletubbies dan Pasir Berbisik di kaki Gunung Bromo.
Puas menikmati keindahan Bromo dan segala sisik
meliknya, rombongan mahasiswa D3 Prodi UPW Akpar Majapahit Semester I kemudian
kembali ke Surabaya dan tiba di kampus Akpar Majapahit sekitar pukul 16.00-an. Good bye and See You Tomorrow….
Nah,
Anda tertarik dengan aneka kegiatan mahasiswa di kampus Akpar Majapahit dan
ingin bergabung dengan civitas akademika Akpar Majapahit, silakan menghubungi
Tim Marketing Akpar Majapahit Jl Raya Jemursari No. 244 Surabaya, Telp.
(031) 8433224-25, 8480821-22, sekarang
juga. (ahn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar