twitter

Pages

Senin, 14 Januari 2019

Ubah Mind Set Mahasiswa Akpar Majapahit tentang Hygiene & Sanitation


Aplikasikan Mata Kuliah Hygiene & Sanitation Perhotelan
Awalid9
Mahasiswa D3 Perhotelan Akpar Majapahit Kelas Malam Belajar Prosedur HACCP di MaxOne Hotels Tidar Surabaya


DEMI mengaplikasikan mata kuliah Hygiene & Sanitation Perhotelan yang diasuh oleh Bambang Sutrisno M.MPar., 15 mahasiswa D3 Prodi Perhotelan Akpar Majapahit Kelas Malam, mengunjungi MaxOne Hotels Jl. Tidar No. 5 Surabaya, untuk belajar seputar Hazard Analysis Critical Control & Points (HACCP) Procedure di industri perhotelan, Senin (14/01/2019) sore.


Keberangkatan rombongan mahasiswa D3 Prodi Perhotelan Akpar Majapahit Kelas Malam, sore itu, di dampingi Dosen Hygiene & Sanitation Perhotelan Akpar Majapahit Bambang Sutrisno M.MPar dan Kaprodi D3 Perhotelan Akpar Majapahit R. Paulus W. Soetrisno M.Par.

Perjalanan melalui jalur darat dari Kampus Akpar Majapahit, Gedung Graha Tristar Jl. Raya Jemursari No. 244 Surabaya ke MaxOne Hotels Tidar Surabaya memakan waktu sekitar 45 menit. Sesampai di tempat tujuan, rombongan mahasiswa itu disambut oleh Food & Beverage Sales Manager MaxOne Hotels Tidar (FBSM) Dundhee Yuwono, Food & Beverage Manager (FBM) Kasiadik, Head Chef Eko Sudaryanto dan Human Resource Manager (HRM) Richie.

Oleh FBSM Dundhee Yuwono rombongan mahasiswa D3 Prodi Perhotelan Akpar Majapahit  itu kemudian diajak ke OOB Kitchen di Lantai 2, untuk mengikuti pencerahan seputar Hazard Analysis Critical Control & Points (HACCP) Procedure yang dipresentasikan Kasiadik, FBM MaxOne Hotels Tidar Surabaya.

Pengetahuan seputar HACCP Procedure --yang merupakan bagian dari Food Hygiene Knowledge-- ini lebih ditekankan kepada kru Food & Beverage (F&B) Product yang bekerja di kitchen hotel.

Sasarannya adalah food safety dari bahaya jamur, bakteri penyebab penyakit hingga pestisida dan lain-lain agar jangan  sampai masuk dapur hotel. Dengan dasar itu, hygiene dibedakan tiga yakni personal hygiene, equipment hygiene dan venue hygiene.

Untuk personal hygiene lebih menitikberatkan pada body language, uniform accessories & always be happy. Makanya bagi kru kitchen sudah dibiasakan mengenal red cutting board (daging sapi atau beef, lamb etc), blue (sari laut), green (sayur dan buah-buahan), white (bahan-bahan yang ready to eat), yellow (kelompok unggas) dan brown (fibre & wooden).

Sementara itu untuk implementasi equipment hygiene dan venue hygiene, Kasiadik lebih menekankan pada aspek think clean stay organized & clean as you go di mana segenap kru kitchen sadar terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dapur berikut bahan-bahan dan peralatannya diupayakan selalu bersih dan steril dari kuman penyakit maupun kotoran yang membahayakan kesehatan.

Upaya yang dilakukan pihak manajemen hotel untuk mendapatkan barang berkualitas dengan harga realistis adalah mengetati penerimaan barang oleh pihak Purchasing dan pasca barang diterima oleh pihak Storage hotel.

Purchasing harus bisa memastikan barang  –sayur dan buah-buahan, daging, ikan yang diorder oleh pihak hotel dari supplier (vendor) itu betul-betul masih fresh, bebas bakteri dan tidak dalam keadaan rusak atau cacat. Kalau itu berupa makanan kalengan, maka batas kedaluarsanya diupayakan masih lama dan labelnya pun tercantung dengan jelas,” terang Adi, sapaan akrab FBM MaxOne Hotels Tidar Surabaya..

Barang yang sudah melewati pemeriksaan pihak Purchasing, kemudian dipindah ke gudang (Storage) –barang yang sifatnya perishable sebaiknya disimpan di ruang pendingin—di mana masuk keluarnya barang tersebut tetap mengikuti prosedur First In, First Out (FIFO). Artinya barang yang masuk pertama, maka keluarnya juga yang pertama.

”Barang yang sifatnya perishable seperti sayur mayur, buah-buahan, ikan, daging itu sebagian besar untuk memenuhi permintaan kru kitchen hotel. Bahan masakan itu paling lama berada di ruang pendingin tidak lebih dari tiga hari,” kata Chef Eko Sudaryanto mendampingi Kasiadik.

Usai belajar HACCP Procedure bersama Kasiadik, FBM MaxOne Hotels Tidar, 15 mahasiswa D3 Prodi Perhotelan Akpar Majapahit Kelas Malam itu selanjutnya diajak mengikuti live cooking bersama Head Chef MaxOne Hotels Tidar Surabaya.

Sebelum live cooking dimulai, Chef Eko mengajak mahasiswa D3 Prodi Perhotelan Akpar Majapahit untuk tidak segan belajar langsung dengan ahlinya, sekalipun chef yang mau berbagi ilmu tersebut berasal dari hotel yang berbeda. Ini semua demi mengasah kemampuan Anda sendiri, jika nanti Anda memutuskan berkarier di kitchen hotel berbintang.

Karena itu, Chef Eko Sudaryanto mengajak mahasiswa D3 Prodi Perhotelan Akpar Majapahit yang baru belajar HACCP Procedure, untuk tidak cepat puas dulu setelah dibekali basic cookery di kitchen kampus. Namun teruslah belajar, belajar dan belajar dengan chef-chef lain yang telah lama eksis berkarier di industri perhotelan.

Pada live cooking tersebut, Chef Eko Sudaryanto mendemonstrasikan teknik masak Italian Food, yakni Spaghetti Oglio Oleo with Mushroom yang di-mix dengan Hot Spicy Chicken Mozzarella. Saat live cooking, kemarin sore, Chef Eko di dampingi dua mahasiswa D3 Prodi Perhotelan Akpar Majapahit.

Satu mahasiswa ditugasi masak membuat Spaghetti Oglio Oleo with Mushroom, sedangkan mahasiswa satunya lagi diminta memasak Hot Spicy Chicken Mozzarella. Bahan-bahan untuk membuat dua resep masakan Italian Food itu sudah disiapkan lebih dulu oleh tim kitchen hotel.

”Dalam kesempatan itu, dua mahasiswa Akpar Majapahit ini juga saya ajarkan cara mem-plating masakan supaya tampilannya semakin menarik saat disajikan kepada tamu hotel yang menikmati sajian kuliner unggulan di OOB Kitchen,” kata Chef Eko Sudaryanto, yang pernah bekerja di Terminal Seafood Restaurant, Jl. Manyar Kertoarjo Surabaya.

Anda tertarik dengan aneka kegiatan mahasiswa D3 Prodi Perhotelan Akpar Majapahit di Graha Tristar maupun di luar kampus, silakan menghubungi Tim Marketing Akpar Majapahit Jl Raya Jemursari No. 244 Surabaya, Telp. (031) 8433224-25, sekarang juga. (ahn)








Tidak ada komentar:

Posting Komentar