Dari Final Exam Hari
Kedua Sesi Siang di Kitchen Graha Tristar
Mahasiswa Persembahkan
Nasi Gurih with Ayam Bumbu Kuning & Urap-Urap dan Nasi Gurih with Sapi Lada
Hitam & Tumis Sayur Manis
PADA final exam hari kedua sesi siang,
giliran dua mahasiswa Culinary Akpar Majapahit Kelas Siang yang dibimbing Dosen
Pengajar Culinary Class Chef Ari Purwantoro, mempersembahkan
dua kreasi masakan Indonesian Food.
Ujian praktik masak itu sendiri dihelat di Kitchen
Culinary 1, Lantai 3 Graha Tristar Jl. Raya Jemursari No. 244 Surabaya, Kamis
(27/06/2019) siang.
Pada
final exam hari kedua, Kamis (27/06/2019)
siang, hanya diikuti dua mahasiswa Culinary Class. Mahasiswa pertama, Stefanie Martha fokus menyiapkan
masakan unggulannya berupa Nasi Gurih,
Ayam Bumbu Kuning dan Urap-Urap.
Sedangkan
mahasiswa lainnya, Ardinata antusias
menyiapkan kreasi masakan kegemarannya berupa Nasi Gurih, Sapi Lada Hitam
dan Tumis Sayur Manis, demi
menghasilkan produk masakan yang terbaik pada final exam tersebut.
Dalam
ujian praktik itu, mahasiswa bebas mengangkat kreasi masakan asal sesuai tema
yakni Indonesian Food, yang ada unsur
karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineralnya. Durasi ujian praktik
masaknya sendiri dipatok 1,5 jam sejak persiapan bahan, memproses hingga mem-plating hasil kreasi masakan tersebut.
Sebelum
menyiapkan bahan masakan guna menghadapi final
exam, kedua mahasiswa Culinary Class ini juga mendapat jatah uang subsidi
belanja dari pihak Akademik @ sebesar Rp 50 ribu per orang.
Dalam
praktiknya, kebutuhan untuk belanja bahan masakan untuk ujian praktik itu rata-rata
bisa lebih besar dari uang subsidinya maka setiap peserta ujian masih harus nomboki dari uang sakunya sendiri.
”Kalau
pilihan menu masakan saya butuh daging sapi untuk masak Sapi Lada Hitam, misalnya, maka uang subsidi belanja dari kampus yang
hanya Rp 50 ribu, tentu masih kurang,” kata Ardinata, sambil tersenyum.
Sedangkan Stefanie Martha tidak mempermasalahkan besaran uang subsidi belanja yang hanya dijatah Rp 50 ribu per orang. Bagi dirinya, yang penting pada final exam itu hasil kreasi masakannya mendapat nilai bagus dari tim juri.
Sedangkan Stefanie Martha tidak mempermasalahkan besaran uang subsidi belanja yang hanya dijatah Rp 50 ribu per orang. Bagi dirinya, yang penting pada final exam itu hasil kreasi masakannya mendapat nilai bagus dari tim juri.
Sementara
itu, Dosen Pengajar Culinary Class Chef
Ari Purwantoro mengatakan, hasil kreasi masakan mahasiswa itu dinilai oleh tim
juri yang beranggotakan tiga orang dosen. Ada tiga kriteria penilaian, yakni
tampilan & kreativitas, tekstur dan cita rasa. Sedangkan tiga orang juri
yang dihadirkan pada hari kedua, Kamis (27/06/2019) sesi siang adalah Hedy W. Saleh, Chef Renny Savitri dan Chef Kristian Faskahariyanto.
”Penilaian
tersebut mengacu pada Standard Operation Procedure
(SOP) yang biasa diaplikasikan di industri perhotelan,” kata Chef Ari, sapaan akrabnya, kepada kru www.culinarynews.info,
di ruang kerjanya, pekan lalu.
Ujian
praktik masak yang mengangkat tema Indonesian
Food tersebut untuk mengukur sejauh mana atensi mahasiswa, setelah mereka
diajarkan teknik masak aneka makanan khas Nusantara yang cita rasa dan
teksturnya punya keunikan tersendiri, karena mengaplikasikan bumbu putih, bumbu
kuning, bumbu merah dan bumbu oranye sesuai jenis masakannya.
Anda
tertarik aneka kegiatan mahasiswa dan ingin menjadi bagian dari civitas
akademika Tristar Group (termasuk Akpar Majapahit), silakan daftarkan diri Anda
dengan datang langsung ke Graha Tristar
Jl Raya Jemursari 244 Surabaya, Telp. (031) 8433224-25, 081 330 350 822, 0812
3375 2227 (WA) atau 0813 5786 6283 (WA), sekarang juga. (ahn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar